Kamis, 18 Agustus 2011

ACARA PERDANA GAMMA

        Pada hari jumat lalu, 5 Agustus 2011, GAMMA mengadakan buka puasa bersama yang di hadiri semua angkatan pendidikan fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mulai dari angkatan 2003,2004,2005 hingga angkatan yang paling muda yaitu 2010. Acaranya berlangsung cukup meriah, dengan terlebih dahulu diisi oleh sambutan-sambutan yang salah satunya adalah bapak Iwan Permana M.Pd yang sekarang menjabat sebagai kepala program studi (kaprodi) pendidikan fisika. Beliau memberikan apresiasi atas semangat mahasiswa fisika yang membuahkan terbentuknya himpunan mahasiswa muslim fisika ini. “ini adalah kali kedua saya mengikuti acara buka puasa bersama mahasiswa fisika” ungkap beliau....


Dulu memang pernah ada acara buka bersana mahasiswa prodi fisika, namun tidak semeriah ini.
 Setelah beberapa sambutan, acara di lanjutkan dengan taushiyah menjelang berbuka yang diisi oleh bapak Endang  M.A, salah satu dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak terasa waktu sudah menunjukan hampir pukul 18.00 dan adzan magribpun berkumandang. Terlihat wajah-wajah ceria tampak dari semua peserta Buka puasa bersama, termasuk penulis..hehehe. ada sop buah, nasi kotak (walaupun sebenarnya nggak tahu ada apa didalam kotaknya),  pudding, dll. Semuanya disiapkan oleh panitia dan tentu saja mereka sendiri yang membuatnya (kecuali nasi kotak, dapet beli. Sssssssst). Hmmmm sungguh nikmat bisa berkumpul bersama teman-teman fisika sambil menikmati makanan berbuka.  Setelah acara buka bersama, acara dilanjutkan dengan……BERPELUKAAAAAAN…eh,,eh,,,salah…maaf maksudnya foto bersama (maaf laptopnya error…hehehe). Terasa begitu meriahnya acara, bayangkan semua angkatan yang berjumlah ratusan ribu (maksudnya uang yang ada didompet mereka yeeeee, kalo jumlahnya sih sekitar 85 orang). Sesi ini merupakan sesi terakhir dan terlama. Setelah puas bersenda gurau dan berfoto bersama, acara pun selesai yang diakhiri dengan salam-salaman (maaf gk ada bahasa laen apa ya? Hehe). Pengurus GAMMA melakukan briefing evaluasi untuk mempersiapkan acara  yang lebih dahsyat lagi (WOW..bentar..bentar acara apa lagi niih…jangan bilang foto2 lagi..udah gosong tuh kamera).(bukan yeeee…) Jawabannya adalah SAHUR BERSAMA DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU di daerah Pamulang. Jreng..jreng…sebenarnya pas rapat perdana buka puasa bersama, kami merencanakan sahur bersama hanya sebatas teman-teman fisika saja tapi terbesit ide baik (preeeeeet….)  dalam kepala kami untuk melaksanakan sahur bersama dengan adik-adik yatim piatu di sebuah panti asuhan di daerah Pamulang, dan usul ini pun akhirnya disetujui. Kami sepakat untuk berkumpul di halte UIN akarta pukul 02.00 (waktunya mimpi indah padahal…huft).
Singkat cerita 20 tahun kemudian (eh..eh..kejauhan mas…balik lagi balik lagi…! Ah bercanda mulu nih orang).  Alhamdulillah acara sahur bersama adik-adik panti asuhan berjalan lancar yang diawali dengan sambutan dari ketua GAMMA ( bang Tofik Hidayat. Maaf, Tofik disini bukan bang Tofik tukang pecel lele ya…juga bukan Tofik pemain bulu tangkis yang terkenal itu) dan sambutan dari perwakilan pihak yayasan. Acara setelah sambutan yaitu…(jreng…jreng…jreng…apa yooooo…GAMES…ya games.) Panitia membuat sebuah games yakni pertanyaan kepada adik-adik panti asuhan bagi siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah dari kakak-kakak yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik (termasuk penulis hihihi…sekali lagi ah… preeeeeeeet). pada awalnya suasana masih terasa tegang, karena mungkin wajah kakak-kakaknya manyun-manyun kayak doraemon (eh,maaf…maaf..lagi-lagi laptopnya error..…eh bentar-bentar…sejak kapan doraemon monyong?…ada-ada aja ah…ada juga si komo yang monyong). Namun semakin lama suasana menjadi cair. Ika citra dan Amayani Astuti, salah satu dari kakak panitia mengajukan pertanyaan pertama “ ade-ade…siapa yoo nama dari ketua GAMMA…?”. HENING…tiba-tiba sambil malu-malu kodok (ada ya…? Ada juga malu-malu kucing kaleee) ade kecil yang di pojok mengacungkan tangannya..”ka…ka…ka…ka…ka tofik hidayat” (sebenernya nggk gagap-gagap amat siiih. Kayak si azis aza) . hening…”betuuuuul silahkan di ambil hadiahnya ya deeek”. Pertanyaan berlanjut hingga beberapa pertanyaan dan sampailah pada pertanyaan terakhir..”siapa yang  tahu …ada berapa rukun Islam..? ayooo acungkan tangaaaan”. Sebatang tangan (loh kok sebatang? Kapan benernya nih tulisan…ckckck) mungil mengacung, “ada limaaa”. Wah siapa ya itu…ade kecil yang bernama azizah itu mendapat perhatian sendiri dari kakak-kakak panitia karena mungkin ia paling kecil diantara teman-temannya dan paling imut. Acara di lanjutkan dengan acara yang ditunggu-tunggu dan paling menegangkan (weleh…weleh..lebay ah…emang apaan acaranya?). makaaaaaan…hehehe. Selanjutnya, singkat cerita setelah selesai santap sahur, semua panitia menyempatkan untuk berfoto bersama dengan adik-adik. Karena waktu sudah mendekati subuh, acara ditutup dan tidak lupa kami berpamitan pada pengurus yayasan.
Ada sebuah pelajaran berharga yang mungkin akan kami kenang dalam hidup kami dari acara ini. Suatu pelajaran yang sangat berharga namun terkadang terlupakan. Sekarang mari kita bayangkan: ketika kita makan sahur bersama keluarga di rumah, di luar sana ada seorang gadis kecil mungil yang merasa kesepian tanpa kasih sayang dari keluarga dan terpaksa harus menyiapkan makanannya sendiri. Saat kita bercanda riang dengan adik-adik dan kakak-kakak kita dirumah, di luar sana si gadis kecil itu tidak pernah merasakan kebahagiaan itu. Disaat kita diantar pergi ke sekolah oleh ibu kita, karena hari itu adalah hari pertama masuk sekolah dasar, dengan manja dan merengek kita meminta ditemani hingga pulang sekolah. Ibu kita rela meninggalkan pekerjaanya hanya demi duduk selama berjam-jam menunggu kita selesai. Ternyata di luar sana si gadis kecil menjalani hari pertama sekolahnya hanya dengan teman-teman satu kamar atau hanya di temani dengan seseorang yang mungkin ia panggil bapak/ibu yang menemani mereka dari kecil di panti asuhan. Sesekali mungkin si mungil ini melihat teman-teman barunya di kelas merengek minta di belikan es krim setelah pulang sekolah kepada ibunya, namun ia bingung kepada siapa ia harus merengek. Adakah seseorang yang bisa ia panggil ibu yang akan membelikannya es krim dan memanjakannya di hari pertamanya masuk sekolah. Ibu yang selama ini mengurus dia bukanlah ibu yang ia inginkan karena ia harus mengurus anak-anak lain di panti asuhan.ibu yang ia inginkan hanyalah seorang ibu yang hanya menyayanginya dan memanjakannya. Gadis kecil yang cantik itu terkadang melihat teman-temannya yang lain digendong oleh papa mereka dan pulang dengan membawa oleh-oleh dari papanya di barengi dengan tawa riang. Namun gadis kecil itu hanya melihat dari kejauhan dan berharap akan ada seorang laki-laki yang bisa ia panggil papa yang datang menjemputnya dan menggendongnya. Setidaknya ia ingin sekali merasakan di gendong oleh seorang “papa”. Tapi…itu mustahil, karena papanya sudah lama meninggalkannya. Ia sudah lama pergi dan tidak akan pernah kembali. Ketika kita tertawa terbahak bahak saat bercanda dengan papa dan mama kita, ternyata di luar sana ada seorang gadis kecil yang menangis tersedu-sedu karena tidak ada yang memperhatikannya saat ia terjatuh karena tersandung. Saat kita kecil, hanya tergores batu saja kita menangis agar mendapat perhatian dari ibu kita. Namun di sana ada seorang gadis kecil yang berdarah karena terjatuh, ia sangat ingin sekali menangis dan berteriak “ibuuuuuuuu”. Ia berharap akan ada seorang ibu yang berlari khawatir karena melihat anaknya terjatuh dan berdarah. Namun setelah menunggu, ia tidak menemukan Ibu yang ia harapkan. Ia bingung dan lebih memilih untuk menahan tangisannya.
Masih banyak hal yang kita lupa untuk mensyukurinya. Yang pasti Allah telah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Insyirah bahwa jika kita mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, niscaya Ia akan menambahnya. Tapi jika sebaliknya, jika kita kufur terhadap nikmat Allah, maka sesungguhnya adzab Allah sungguhlah pedih. Mulai sekarang, hargailah setiap detik bersama orang-orang yang kita sayangi. Ibu, papa,kakak, adik, nenek, kakek. Mereka yang selalu menyayangi kita dan peduli saat kita sakit. Hargailah detik-detik bersama teman-teman kalian yang setia menemani kalian saat kalian berada dalam kesulitan. Karena kita tidak pernah tahu apakah satu detik kedepan kita masih hidup ataukah salah satu dari mereka masih bisa menemani kita menjalani hidup.
Ada saatnya dimana mereka akan pergi untuk selamanya. Dan kita tidak pernah tahu kapan itu dan dimana itu. Setelah mereka pergi mungkin kita tidak akan lagi mendengar tangisan ibu kita di malam hari mendoakan kita. Kita tidak akan pernah lagi mendengarkan nasehat papa kita yang kadang kita menyepelekannya. Kita tidak akan pernah melihat ibu kita tersenyum karena tingkah kita yang lucu. Yang ada hanyalah baju mereka yang tegantung di lemari. Kita tidak pernah tahu kapan mereka akan pergi. Mungkin tepat setelah kalian membaca tulisan ini atau sepuluh tahun kemudian. Hanya Allah yang tahu. Berterimakasihlah pada bapak ibu kalian dan jangan lupa ucapkan I love you, aku sayang kalian…selamanya.   

3 comments:

berikan komentar anda