Pada hari jumat lalu, 5 Agustus 2011, GAMMA mengadakan buka puasa  bersama yang di hadiri semua angkatan pendidikan fisika UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta, mulai dari angkatan 2003,2004,2005 hingga angkatan  yang paling muda yaitu 2010. Acaranya berlangsung cukup meriah, dengan  terlebih dahulu diisi oleh sambutan-sambutan yang salah satunya adalah  bapak Iwan Permana M.Pd yang sekarang menjabat sebagai kepala program  studi (kaprodi) pendidikan fisika. Beliau memberikan apresiasi atas  semangat mahasiswa fisika yang membuahkan terbentuknya himpunan  mahasiswa muslim fisika ini. “ini adalah kali kedua saya mengikuti acara  buka puasa bersama mahasiswa fisika” ungkap beliau....
Dulu memang pernah ada acara buka bersana mahasiswa prodi fisika, namun tidak semeriah ini.
 Setelah   beberapa sambutan, acara di lanjutkan dengan taushiyah menjelang   berbuka yang diisi oleh bapak Endang  M.A, salah satu dosen UIN Syarif   Hidayatullah Jakarta. Tak terasa waktu sudah menunjukan hampir pukul   18.00 dan adzan magribpun berkumandang. Terlihat wajah-wajah ceria   tampak dari semua peserta Buka puasa bersama, termasuk penulis..hehehe.   ada sop buah, nasi kotak (walaupun sebenarnya nggak tahu ada apa  didalam  kotaknya),  pudding, dll. Semuanya disiapkan oleh panitia dan  tentu  saja mereka sendiri yang membuatnya (kecuali nasi kotak, dapet  beli.  Sssssssst). Hmmmm sungguh nikmat bisa berkumpul bersama  teman-teman  fisika sambil menikmati makanan berbuka.  Setelah acara  buka bersama,  acara dilanjutkan  dengan……BERPELUKAAAAAAN…eh,,eh,,,salah…maaf maksudnya  foto bersama  (maaf laptopnya error…hehehe). Terasa begitu meriahnya  acara, bayangkan  semua angkatan yang berjumlah ratusan ribu (maksudnya  uang yang ada  didompet mereka yeeeee, kalo jumlahnya sih sekitar 85  orang). Sesi ini  merupakan sesi terakhir dan terlama. Setelah puas  bersenda gurau dan  berfoto bersama, acara pun selesai yang diakhiri  dengan salam-salaman  (maaf gk ada bahasa laen apa ya? Hehe). Pengurus  GAMMA melakukan  briefing evaluasi untuk mempersiapkan acara  yang lebih  dahsyat lagi  (WOW..bentar..bentar acara apa lagi niih…jangan bilang  foto2 lagi..udah  gosong tuh kamera).(bukan yeeee…) Jawabannya adalah  SAHUR BERSAMA DI  PANTI ASUHAN YATIM PIATU di daerah Pamulang.  Jreng..jreng…sebenarnya  pas rapat perdana buka puasa bersama, kami  merencanakan sahur bersama  hanya sebatas teman-teman fisika saja tapi  terbesit ide baik  (preeeeeet….)  dalam kepala kami untuk melaksanakan  sahur bersama  dengan adik-adik yatim piatu di sebuah panti asuhan di  daerah Pamulang,  dan usul ini pun akhirnya disetujui. Kami sepakat untuk  berkumpul di  halte UIN akarta pukul 02.00 (waktunya mimpi indah  padahal…huft). 
Singkat   cerita 20 tahun kemudian (eh..eh..kejauhan mas…balik lagi balik lagi…!   Ah bercanda mulu nih orang).  Alhamdulillah acara sahur bersama   adik-adik panti asuhan berjalan lancar yang diawali dengan sambutan dari   ketua GAMMA ( bang Tofik Hidayat. Maaf, Tofik disini bukan bang Tofik   tukang pecel lele ya…juga bukan Tofik pemain bulu tangkis yang terkenal   itu) dan sambutan dari perwakilan pihak yayasan. Acara setelah  sambutan  yaitu…(jreng…jreng…jreng…apa yooooo…GAMES…ya games.) Panitia  membuat  sebuah games yakni pertanyaan kepada adik-adik panti asuhan  bagi siapa  saja yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah  dari  kakak-kakak yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik (termasuk  penulis  hihihi…sekali lagi ah… preeeeeeeet). pada awalnya suasana masih  terasa  tegang, karena mungkin wajah kakak-kakaknya manyun-manyun kayak  doraemon  (eh,maaf…maaf..lagi-lagi laptopnya error..…eh  bentar-bentar…sejak kapan  doraemon monyong?…ada-ada aja ah…ada juga si  komo yang monyong). Namun  semakin lama suasana menjadi cair. Ika citra  dan Amayani Astuti, salah  satu dari kakak panitia mengajukan pertanyaan  pertama “ ade-ade…siapa  yoo nama dari ketua GAMMA…?”. HENING…tiba-tiba  sambil malu-malu kodok  (ada ya…? Ada juga malu-malu kucing kaleee) ade  kecil yang di pojok  mengacungkan tangannya..”ka…ka…ka…ka…ka tofik  hidayat” (sebenernya nggk  gagap-gagap amat siiih. Kayak si azis aza) .  hening…”betuuuuul silahkan  di ambil hadiahnya ya deeek”. Pertanyaan  berlanjut hingga beberapa  pertanyaan dan sampailah pada pertanyaan  terakhir..”siapa yang  tahu  …ada berapa rukun Islam..? ayooo acungkan  tangaaaan”. Sebatang tangan  (loh kok sebatang? Kapan benernya nih  tulisan…ckckck) mungil mengacung,  “ada limaaa”. Wah siapa ya itu…ade  kecil yang bernama azizah itu  mendapat perhatian sendiri dari  kakak-kakak panitia karena mungkin ia  paling kecil diantara  teman-temannya dan paling imut. Acara di lanjutkan  dengan acara yang  ditunggu-tunggu dan paling menegangkan  (weleh…weleh..lebay ah…emang  apaan acaranya?). makaaaaaan…hehehe.  Selanjutnya, singkat cerita  setelah selesai santap sahur, semua panitia  menyempatkan untuk berfoto  bersama dengan adik-adik. Karena waktu sudah  mendekati subuh, acara  ditutup dan tidak lupa kami berpamitan pada  pengurus yayasan. 
Ada sebuah pelajaran berharga   yang mungkin akan kami kenang dalam hidup kami dari acara ini. Suatu   pelajaran yang sangat berharga namun terkadang terlupakan. Sekarang mari   kita bayangkan: ketika kita makan sahur bersama keluarga di rumah, di   luar sana ada seorang gadis kecil mungil yang merasa kesepian tanpa   kasih sayang dari keluarga dan terpaksa harus menyiapkan makanannya   sendiri. Saat kita bercanda riang dengan adik-adik dan kakak-kakak kita   dirumah, di luar sana si gadis kecil itu tidak pernah merasakan   kebahagiaan itu. Disaat kita diantar pergi ke sekolah oleh ibu kita,   karena hari itu adalah hari pertama masuk sekolah dasar, dengan manja   dan merengek kita meminta ditemani hingga pulang sekolah. Ibu kita rela   meninggalkan pekerjaanya hanya demi duduk selama berjam-jam menunggu   kita selesai. Ternyata di luar sana si gadis kecil menjalani hari   pertama sekolahnya hanya dengan teman-teman satu kamar atau hanya di   temani dengan seseorang yang mungkin ia panggil bapak/ibu yang menemani   mereka dari kecil di panti asuhan. Sesekali mungkin si mungil ini   melihat teman-teman barunya di kelas merengek minta di belikan es krim   setelah pulang sekolah kepada ibunya, namun ia bingung kepada siapa ia   harus merengek. Adakah seseorang yang bisa ia panggil ibu yang akan   membelikannya es krim dan memanjakannya di hari pertamanya masuk   sekolah. Ibu yang selama ini mengurus dia bukanlah ibu yang ia inginkan   karena ia harus mengurus anak-anak lain di panti asuhan.ibu yang ia   inginkan hanyalah seorang ibu yang hanya menyayanginya dan   memanjakannya. Gadis kecil yang cantik itu terkadang melihat   teman-temannya yang lain digendong oleh papa mereka dan pulang dengan   membawa oleh-oleh dari papanya di barengi dengan tawa riang. Namun gadis   kecil itu hanya melihat dari kejauhan dan berharap akan ada seorang   laki-laki yang bisa ia panggil papa yang datang menjemputnya dan   menggendongnya. Setidaknya ia ingin sekali merasakan di gendong oleh   seorang “papa”. Tapi…itu mustahil, karena papanya sudah lama   meninggalkannya. Ia sudah lama pergi dan tidak akan pernah kembali.   Ketika kita tertawa terbahak bahak saat bercanda dengan papa dan mama   kita, ternyata di luar sana ada seorang gadis kecil yang menangis   tersedu-sedu karena tidak ada yang memperhatikannya saat ia terjatuh   karena tersandung. Saat kita kecil, hanya tergores batu saja kita   menangis agar mendapat perhatian dari ibu kita. Namun di sana ada   seorang gadis kecil yang berdarah karena terjatuh, ia sangat ingin   sekali menangis dan berteriak “ibuuuuuuuu”. Ia berharap akan ada seorang   ibu yang berlari khawatir karena melihat anaknya terjatuh dan  berdarah.  Namun setelah menunggu, ia tidak menemukan Ibu yang ia  harapkan. Ia  bingung dan lebih memilih untuk menahan tangisannya.
Masih   banyak hal yang kita lupa untuk mensyukurinya. Yang pasti Allah telah   berfirman dalam Al-Quran surat Al-Insyirah bahwa jika kita mensyukuri   nikmat yang telah Allah berikan, niscaya Ia akan menambahnya. Tapi jika   sebaliknya, jika kita kufur terhadap nikmat Allah, maka sesungguhnya   adzab Allah sungguhlah pedih. Mulai sekarang, hargailah setiap detik   bersama orang-orang yang kita sayangi. Ibu, papa,kakak, adik, nenek,   kakek. Mereka yang selalu menyayangi kita dan peduli saat kita sakit.   Hargailah detik-detik bersama teman-teman kalian yang setia menemani   kalian saat kalian berada dalam kesulitan. Karena kita tidak pernah tahu   apakah satu detik kedepan kita masih hidup ataukah salah satu dari   mereka masih bisa menemani kita menjalani hidup. 
Ada   saatnya dimana mereka akan pergi untuk selamanya. Dan kita tidak  pernah  tahu kapan itu dan dimana itu. Setelah mereka pergi mungkin kita  tidak  akan lagi mendengar tangisan ibu kita di malam hari mendoakan  kita. Kita  tidak akan pernah lagi mendengarkan nasehat papa kita yang  kadang kita  menyepelekannya. Kita tidak akan pernah melihat ibu kita  tersenyum  karena tingkah kita yang lucu. Yang ada hanyalah baju mereka  yang  tegantung di lemari. Kita tidak pernah tahu kapan mereka akan  pergi.  Mungkin tepat setelah kalian membaca tulisan ini atau sepuluh  tahun  kemudian. Hanya Allah yang tahu. Berterimakasihlah pada bapak ibu  kalian  dan jangan lupa ucapkan I love you, aku sayang  kalian…selamanya.   







siiip
BalasHapusbagus... bagus....
BalasHapusbagus kak ceritanya,, tapi sayang kurang banyak foto2nya.. hehehhehe
BalasHapus